Tes CPNS Ajang Cari Lokak

Pengamat Birokarasi dan Pemerintahan Fisip UMB (Universitas Muhammadiyah Bengkulu), Drs Supratman M.Si mengingatkan para stake holder terkait agar tidak menjadikan tes CPNS 2010 ini sebagai ajang mencari lokak. Pemda harus mampu menunjukkan dan membuktikan komitmen bahwa tes CPNS berjalan murni dan bersih. Caranya? Dengan melibatkan Unib atau perguruan tinggi lokal sebagai mitra untuk memeriksa LJK (Lembar Jawaban Komputer).


Menurut Supratman, seharusnya sistem tes CPNS Bengkulu diubah untuk menutup peluang terjadinya unsur-unsur Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) oleh pejabat-pejabat/orang yang mempunyai kekuatan politik dan kekuasaaan.

“Ya kalau tidak diubah sistem penerimaan CPNS maka “ajang cari lokak” bisa terjadi kembali pada penerimaan CPNS tahun ini. Tentu kalau ini terus dibiarkan akan menggerogoti mentalitas para pejabat dan pemangku kepentingan Bengkulu,” ucap Supratman.

Menurut dia, tidak ada alasan Pemda-Pemda untuk menolak memakai Unib sebagai universitas kebanggaan masyarakat Bengkulu. Penolakan memakai Unib patut dicurigai ada udang di balik batu. “Jadi secara teknis Pemda menyerahkan sepenuhnya kepada PTN, baik dari pelaksanaan tes, pemeriksaan hingga pengumunan hasil tes. Untuk menjaga akuntabelitas tes CPNS tentu PTN lebih tahu,” ucap Supratman.

Selain itu, lanjut dia, perlu adanya pengaturan limit waktu yang tepat dan efesien. Jangan sampai tes CPNS terjadi seperti selama ini yakni memakan waktu hingga berminggu-minggu untuk mengeluarkan hasil tes CPNS. “Kalau waktunya lama seperti selama ini peluang untuk mengubah hasil tes sangat besar. Untuk teknisnya dikembalikan lagi ke pihak universitas,” jelas Supratman.

Ditambahkan Supratman untuk mengantisipasi terjadinya calo-calo yang biasanya menjanjikan kepada CPNS dengan tuntutan uang yang besar, maka diperlunya tim pengawas yang terdiri dari unsur Pemda dan pihak Unib. Tim pengawas selain untuk mengantisipasi terjadinya kecurangan oleh calo, tim pengawas juga berperan dalam mengawasi proses tes, pemeriksaan hasil lembar hasil jawaban hingga tahap pengumuman. “Meski tim dalam bentuk mitra jangan sampai ada intervensi pihak Pemda kepada pihak Unib,” ucap Supratman.

Suap Hukumnya Haram

Ketua MUI Provinsi Bengkulu, KH Daroini menegaskan Allah SWT akan menjatuhkan azab bagi pelaku suap maupun menerima suap. Menurutnya Islam sangat mengutuk praktek suap menyuap. Dan suap menyuap itu merupakan perbuatan yang dilaknat oleh Allah SWT. Yang mana disebutkan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan dari Abdullah bin Amr berkata, ”Rasulullah SAW telah melaknat orang yang memberi dan menerima suap.” (HR. Abu Daud dan Tirmidzi).

Menurutnya suap merupakan dosa besar sehingga Allah SWT mengancam para pelakunya, baik yang memberikan maupun yang menerimanya dengan laknat atau dijauhkan dari rahmat-Nya.

Dikarenakan suap menyuap (sogok) adalah prilaku yang diharamkan maka penghasilan yang didapat pun bisa dikategorikan sebagai penghasilan yang haram. Karena selain melanggar rambu-rambu Allah swt dalam mencari penghasilan, ia juga mengandung kezhaliman yang nyata terhadap orang-orang yang memiliki hak.. Seperti dalam firman Allah SWT. Artinya “Dan janganlah sebahagian kamu memakan harta sebahagian yang lain di antara kamu dengan jalan yang bathil.” (QS. Al Baqoroh : 188)

Oleh karena, lanjut Daroini, Allah melaknat atau telah mengutuk perbuatan suap menyuap maka Allah akan menjatuhkan azab orang yang mendapatkan suap maupun yang menyuap. “Kalau tidak di dunia maka Allah akan mengazabnya di akhhirat, Untuk itu bagi seorang muslim hendaklah mencari nafkah dengan cara-cara yang dibenarkan syariat sehingga setiap rupiah yang didapatnya mendapatkan berkah dari Allah swt. Dan perlu diingat bahwa sesungguhnya perbuatan suap menyuap dalam penerimaan CPNS ini telah merusak sendi-sendi kehidupan,” ujar Daroini. (ble)


SEMOGA BERMANFAAT UNTUK KITA SEMUA
SALAM: BILLY GUSTAMA