Seandainya pembalap Bangka Belitung (Babel) ikut balap nasional, dijamin bakal kena hukuman jump start. Ini akibat riungan knalpot balap, sudah lama menghilang dari pulau penghasil timah terbesar di Indonesia ini. Jangankan event nasional, kejurda pun tak ada.
Pembalap Babel seperti buta aturan. Itu yang mendorong Yamaha yang selalu peduli prestasi bangsa menggiatkan balap motor di negeri Laskar Pelangi ini.
Caranya, menghadirkan Yamaha Cup Race (YCR) dengan kualitas event berstandar nasional. YCR kali ini pentas di sirkuit Kawasan Terpadu Pemprov Babel (19-20/6).
Tapi, pembinaan melalui event yang hanya sekali setahun ini dirasa kurang efektif. Makanya, Yamaha melalui CV Sumber Jadi, main-dealer Babel membuat tiga seri YCR lokal Bangka yang digelar sebelum seri YCR nasional ini.
Seri ini memperebutkan hadiah 1 Yamaha Mio untuk juara umum. Dengan seri lokal ini, ada progres menggembirakan. “Seri pertama, motor masih asal. Seri kedua, mulai serius. Terlihat grafis motor dan baju balap lengkap. Seri 3, tim mulai investasi menghadirkan motor dari Jawa, seperti Jogja dan Jakarta,” jelas M. Reza Jayadi, Manajer Marketing CV. Sumber Jadi.
YCR minggu lalu, sekaligus sebagai final dari seri lokal. Sehingga, pembalap lokal bisa bersaing dengan wilayah lain. Selain itu, juga belajar ikut balap dengan aturan standar nasional.
Maklum, YCR memberikan guidance dan ilmu balap berstandar nasional. Mulai timing system, cara start hingga manajemen event seperti paddock secure area, area pit ini-out hingga larangan merokok di paddock.
Karena standar event yang tinggi ini, tak heran YCR bukan cuma dipadati pembalap Babel. Juga dari Bengkulu bahkan Lampung. “Kualitas event Yamaha, tidak tertandingi oleh semua hajatan balap di Sumatera. Makanya, bela-belain main di sini,” tegas
Ferlando Herdian (Yamaha BAF IRC Eka Putra Kencana),
Jawara MP1 dan MP2 dari Bengkulu.
Event berkualitas, sangat pas dijadikan ajang pembibitan pembalap muda. “Makanya, jauh dari Lampung, tetap ikut untuk menerjunkan pembalap muda,” tegas Uyung Ferdinand, mantan pembalap kenamaan Lampung.
Tak hanya suguhan event. Doni Tata pun turun kasih coaching clinic. Materinya, mulai riding style. Karena gaya balap harus beda mengikuti situasi yang dihadapi. “Seperti saat di trek lurus, kepala harus menunduk, saat pengeramen, posisi badan pun berubah,” jelas Doni.
Dan terpenting memberikan motivasi, bahwa Yamaha tidak berbohong urusan pembinaan. “Dibuktikan dengan saya yang pemuda dari desa tapi bisa tampil di kancah internasioanl,” tambah pembalap Jogja ini. Kini pembalap Bangka takkan lagi kena jump start.
SEMOGA BERMANFAAT UNTUK KITA SEMUA
SALAM: BILLY GUSTAMA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar Sahabat Sangat Berarti Bagi Blog ini
Mohon cantumkan url blog/twitter/Open ID/facebook sahabat
Please...Tinggalkan Komentar Sahabat dan
Beri Tanda di salah satu pilihan pendapat
Terima Kasih Atas Kunjungannya