Sejumlah pakar transportasi memperkirakan tahun 2015 ibu kota Jakarta akan lumpuh akibat semakin membludaknya jumlah kendaraan bermotor. Hal itu membuat wacana pemindahan ibu kota ke luar pulau Jawa kembali mencuat.
Sosiolog Perkotaan yang juga Rektor Universitas Indonesia (UI) Gumilar Roesliwa Soemantri mengaku setuju terhadap wacana tersebut. Namun menurutnya, pemindahan ibu kota bukan hal yang sederhana dan akan menghabiskan banyak biaya.
"Harus ada rencana matang, perpindahan ibu kota biayanya mahal, ada yang bilang pindah ke Jonggol-Bogor, nanti malah susah urus angkotnya padat juga. Bayangkan saja Jabodetabek adalah kawasan terpadat se-Jawa, coba kalau kita jalan-jalan jam sibuk keliling Jabodetabek, padat tumplek semuanya," katanya kepada wartawan di Kampus UI Depok, Selasa (10/8/2010).
Gumilar menambahkan, untuk memindahkan ibu kota ke luar Jawa, misalnya Kalimantan, juga perlu perencanaan matang. Menurut Gumilar, pemerintah hanya sibuk mengurus kepentingan pribadi dan tidak berkoordinasi satu sama lain.
"Kalau mau ke Kalimantan, harus dipikirkan jangan sampai ada ribuan orang nanti eksodus ke sana. Selain itu kita juga harus menjaga hutan Kalimantan,"
Lagipula, dalam permasalahan kemacetan Ibu Kota, masing-masing kementerian memiliki perbedaan kepentingan. Misalnya Kementerian Industri ingin tingkatkan produksi kendaraan bermotor. Beda halnya dengan Kementerian Lingkungan Hidup, yang beranggapan ibu kota sudah rawan polusi dan emisi. Untuk menyelesaikan permasalahan ini, pihak pemerintah harus tegas.
Sumber : OkeZone
SEMOGA BERMANFAAT UNTUK KITA SEMUA
SALAM: BILLY GUSTAMA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar Sahabat Sangat Berarti Bagi Blog ini
Mohon cantumkan url blog/twitter/Open ID/facebook sahabat
Please...Tinggalkan Komentar Sahabat dan
Beri Tanda di salah satu pilihan pendapat
Terima Kasih Atas Kunjungannya