‘’Saya kira warga kita salah langkah, salah jalan. Mengklaim lahan inti PTPN VII sebagai lahan nenek moyang mereka. Semua orang berhak mengklaimnya seperti itu. Tapi ada aturan dan prosedurnya. Tugu monas juga milik nenek moyang,’’ tegas Kapolda.
Jenderal bintang satu ini tidak melarang warga memperjuangkan hak. Apalagi kalau mempunyai surat-menyurat atau bukti, dan sesuai dengan aturan main yang berlaku. Bukan masuk lahan dan melakukan penanaman di lahan tersebut. Sehingga kepolisian terpaksa mengambil langkah meluruskan.
‘’Percayalah Polisi berkerja untuk rakyat. Tidak ada mihak sedikit pun pada PTPN VII. Apa untungnya memihak pada PTPN VII. Tapi apa yang dilakukan sebagian warga tersebut, sudah mengganggu perusahaan milik negara. Polisi juga tak bisa biarkan perusahaan negara diganggu,’’ kata Burhanudin Andi dengan logat Makasar.
Saat ini ada tuntutan sebagian kalangan meminta dua aktivis Walhi dan 18 warga tersebut dilepas. Ditegaskannya, tidak ada seorang pun, biar pun presiden tidak akan bisa melepas mereka. Kecuali hukum itu sendiri yang akan melepas mereka.
‘’Mudah-mudahan secepatnya berkas rampung dan dikirim ke kejaksaan. Biar pengadilan yang akan menentukan, apakah mereka bersalah atau tidak,’’ tegas Kapolda lagi.
Burhanudin Andi juga menegaskan, tidak ada pelecehan seksual yang dilakukan anggota. Sangat tidak mungkin Polisi menyuruh warga buka pakaian di lapangan. Dia juga tidak ingin ada Polisi yang seperti itu. Meski demikian, laporan dari warga tetap diproses. (sip)
SEMOGA BERMANFAAT UNTUK KITA SEMUA
SALAM: BILLY GUSTAMA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar Sahabat Sangat Berarti Bagi Blog ini
Mohon cantumkan url blog/twitter/Open ID/facebook sahabat
Please...Tinggalkan Komentar Sahabat dan
Beri Tanda di salah satu pilihan pendapat
Terima Kasih Atas Kunjungannya